Kebutuhan porang di pasar global makin meningkat setiap tahun. Kandungan glukomanan dalam porang menjadi incaran para konsumen karena memiliki beragam manfaat. Buktinya Indonesia mengekspor porang sejak 2015 dan volumenya terus bertambah setiap tahun. Indonesia berpotensi menjadi eksportir porang di pasar global karena memliki sumber daya alam yang memadai. Porang tumbuh alami di tepi hutan nusantara. Semula porang ditanam di bawah naungan tanaman lain seperti jati secara konvensional. Hasilnya tidak maksimal karena hasil panen kurang dari 10 ton. Kini ada teknik budidaya tanpa naungan dan intensif yang bisa menghasilkan minimal 20 ton umbi porang segar per hektare. Keuntungan? Dari 1 hektare lahan akan diperoleh keuntungan bersih sekitar Rp100 juta dengan masa budidaya sekitar tujuh bulan.